Saturday, September 15, 2012
Normal
year release: 2003, genre: dramas, director: Jane Anderson, notes: from 2003 Sundance Film Festival
Film ini mengisahkan salah satu fenomena sosial, seorang pria, Roy Underwood (Tom Wilkinson) melakukan trans sex, menjadi seorang wanita setelah 25 tahun berstatus suami tercinta dari sang istri yang setia dan mencintainya, Irma (Jessica Lange); melalui proses medis dengan operasi serta mengkonsumsi hormon dan sebagainya. Drama tak hanya soal bagaimana sang istri dealing with his husband becoming 'her', tapi bagaimana mereka berempat berjuang untuk keutuhan keluarga, Roy dan Irma dengan sang putri ABG Patty Ann (Hayden Panettiere) dan Wayne (Clancy Brown). Patty yg juga merasa agak-agak sedikit memiliki kelainan sexual menerima dengan ke-lapang-dada-annya mengikuti sang Bunda (mengurangi konflik, knflik cukup pada sang bunda/istri dan putra dewasanya, kasihan penontonnya; mirip dg Brokeback Mountain yg dibuat 'dead' closing untuk menghindari konflik berkepanjangan). Pressure keluarga ini terletak pada sang putra, anak band, lebih memilih jauh dari keluarga (yang sebenarnya menjauhi 'sang ayah'), dengan melakukan tur ke berbagai kota bahkan Eropa. Kekecewaannya ditunjukkan juga pada gaya rambutnya 'gondrong' dan sesekali menjadi 'sarcastic' tool untuk 'menyerang' ayahnya 'I could be a gay as well you know, as you are'.
Lain halnya dengan Sang Bunda, saat sang suami normal, dia sangat religious, seorang aktivis di gereja. Namun kehidupan merubahnya menjadi 'isolated'. Suatu ketika sang Paus mengunjunginya atas permintaan umat gereja agar dia kembali aktif ke gereja dan sang Paus mengatakan religious permission-nya (mewakili God's permission?) bahwa Saya (mewakili Tuhan) mengijinkan sang Wanita 'walk away' alias meninggalkan sang suami. Wanita ini pun menolak "I do not want to leave him as he is in my heart.. in my heart.. in my heart.. " sambil nangis nangis dah, dan gua pun menangis.. kupikir, barangkali ya.. keputusan trans sex seperti ini pastilah keputusan 'dahsyat' yang harus diambil sang pria/suami/ayah bahkan atas restu sekeluarga (mungkin masih terpaksa merestui karena cinta kasih mereka pada sang ayah) krn pengaruh society juga ya.. agama sih jelas.. society dengan main set-nya bahwa pria haruslah macho, kuat etc. Ketika seorang pria sedikit gemulai saja, sedikit lemah saja society tidak menerima; and the message is 'be strong as who you are, be religious as strong as you can be, don't let the society drives you'. Besides.. sometimes persons have their beloved persons in their life as other persons with transformed sex, sickness, mental sickness, etc as they can't help having them in their hearts wholelife.
Apakah mereka mampu menjaga keutuhan keluarga mereka?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment